Jumat, 04 Januari 2013

Makalah : Penguasaan Bahasa Asing dalam Peningkatan Skill Berbahasa Seorang Muslim Negarawan



Tema : Mengokohkan peranan muslim negarawan dalam upaya menciptakan tatanan masyarakat yang berkarakter madani

Penguasaan Bahasa Asing dalam Peningkatan Skill Berbahasa Seorang Muslim Negarawan

1.         PENDAHULUAN
Didalam buku Risalah Pergerakan Ikhwanul muslimin I, Hasan al banna mengatakan bahwa Islam sebagai agama yang syumul (menyeluruh) telah memberikan sebuah sistem nilai yang komprehensif  mencakup seluruh dimensi kehidupan. Hal ini tidaklah diartikan Islam itu terbatas pada  urusan ritual ibadah yang bersifat rohaniyah saja karena Islam telah  memberikan  petunjuk bagi manusia dalam setiap aspeknya, mulai dari aspek bermuamalah, aspek kesehatan, aspek dalam hal perdagangan, perniagaan, politik, sosial dan juga ilmu pengetahuan. Tentunya hal ini juga berkaitan bahwa islam pun memandang penting seorang muslim untuk bisa memiliki keahlian atau skill untuk memberikan manfaat yang tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk disekitarnya dan dalam  makalah ini, saya akan membahas bagaimana pentingnya penguasaan bahasa asing dalam peningkatan skill berbahasa seorang muslim negarawan.
Komunikasi memiliki kaitan yang erat dengan bahasa. Hal ini dikarenakan bahasa merupakan elemen yang penting dalam berkomunikasi. Bagaimana mungkin bisa seseorang ingin berkomunikasi bila tidak diungkapkan dengan kata-kata. Para pakar komunikasi pun sependapat bahwa komunikasi lewat bahasa adalah yang paling efektif. Meskipun, ada  komunikasi lain yang tidak selalu mengandalkan komunikasi verbal, meliputi bahasa tubuh (body language), bahasa imajerial, bahasa isyarat dan berbagai bahasa non verbal lainnya yang tidak dibahas dalam makalah ini. Kemampuan berkomunikasi  adalah anugerah Allah SWT  bagi manusia dalam melancarkan kehidupannya di permukaan bumi ini. Begitu juga bagi seorang muslim negarawan yang memiliki amanah penting untuk berdakwah maka salah satu hal yang harus dimiliki olehnya adalah penguasaan bahasa asing sebagai skill berbahasanya. Jauh sebelum pakar-pakar komunikasi menemukan kenyataan bahwa bahasa merupakan faktor dominan dalam menjalin komunikasi, Al Quran telah mengutarakannya antara lain dalam Surah Ibrahim ayat 41:
 "Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya dia dapat memberi penjelasan yang terang kepada mereka..."
Firman Allah tersebut menjadi sebuah  acuan bagi kita, bahwa Rasulullah pun berdakwah sesuai dengan bahasa kaumnya dan jika kita melihat kondisi saat ini, bahwa dunia sudah memasuki era globalisasi dimana sekarang penguasaan bahasa asing menjadi sebuah hal yang penting dan perlu.












.
2.         ISI
Penguasaan dalam berbahasa itu adalah suatu bagian yang terpenting dalam kehidupan masyarakat. Apalagi bagi seorang muslim negarawan yang nantinya akan menjadi tonggak perubahan bangsa ini kedepannya. Bahwa  bangsa ini memerlukan sosok-sosok pembaharu yang akan membawa perubahan bangsa ini ke dalam sebuah lingkup yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan bahwa berbahasa itu penting? Karena bahasa itu sebagai alat komunikasi kita.
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Keraf telah menyatakan mengenai dua pengertian bahasa yang mana dari kedua pengertian tersebut sama-sama menyatakan bahwa bahasa itu adalah alat komunikasi. Jadi, dari sini bisa kita simpulkan bahwa bahasa itu memiliki peranan penting demi tercapainya komunikasi yang baik. Tidak dipungkiri lagi bahwa banyak kesalahan pahaman  komunikasi sering terjadi karena kesalahan bahasa juga. Contoh seperti itu baru dari pemakaian bahasa asli kita, yaitu bahasa Indonesia lalu bagaimana dengan bahasa asing lainnya.
 Hal ini tentulah menjadi pemantik kita untuk juga bisa menguasai bahasa asing setelah kita juga memperbaiki bahasa asli kita, bahasa indonesia. Sebagai seorang muslim negarawan yang tidak hanya unggul dalam hal-hal tarbawi saja maka seorang muslim negarawan itu juga harus unggul dalam skill yang kini menjadi sebuah keharusan, menurut saya, yang harus dikuasai oleh seorang kader, yaitu penguasaan bahasa asing. Mengapa demikian? Karena sudah kita ketahui bersama bahwa bahasa asing telah memegang peranan penting dalam kehidupan kita terutama dalam hal akademik atau kegiatan belajar mengajar, dunia kerja, dan juga dalam berkomunikasi dengan orang asing.
Yunsirno, penemu metode kampoenk jenius, dalam bukunya yang berjudul keajaiban belajar mengatakan bahwa  abad 20 dan awal abad 21 seperti menjadi milik bangsa Eropa dan Amerika. Bangsa-bangsa lain berbondong-bondong belajar dan memasuki perguruan-perguruan tinggi mereka untuk meniru kemajuan yang mereka capai. Semua ilmu laris manis dipelajari bahkan bahasa Inggris, bahasanya bangsa Amerika dan sebagian Eropa dipelajari milyaran manusia dan segera menjadi bahasa internasional. Bahasa yang seragam ini juga menjadi salah satu pemercepat tercapainya kemajuan dan kemakmuran dunia.
Bahasa inggris menjadi bahasa unggul karena ia dipakai di berbagai bidang kehidupan. ia menjadi bahasa perdagangan , bahasa pendidikan, bahasa politik, dan bahasa komunikasi di dunia maya (internet). Di berbagai event pun, bahasa inggris sering digunakan. Bahkan bahasa inggris sebagai salah satu bahasa asing sangat berpengaruh dalam memajukan lembaga pendidikan. Terlepas dari itu semua, bukanlah bahasa inggris saja yang harus kita kuasai sebagai bahasa asing namun bahasa asing lainnya pun memiliki posisi yang juga untuk dikuasai. Bukankah telah menjadi wacana jika bahasa cina juga menjadi bahasa yang nantinya juga akan memiliki peringkat teratas di dunia. Untuk melihat prioritas mempelajari bahasa asing, Weber membuat daftar 10 bahasa paling berpengaruh. Ia menyusun berdasarkan 6 faktor:
1.      Jumlah penutur asli
2.      Jumlah penutur sebagai bahasa kedua
3.      Jumlah penduduk dan negara pemakai
4.      Jumlah bidang utama yang menggunakan bahasa tersebut secara internasional
5.      Kekuatan ekonomi negara pemakai
6.      Kebanggaan sosial-kesusasteraan
Berdasarkan faktor tersebut, maka menurut Weber bahasa yang seharusnya kita kuasai utamanya adalah inggris. Tapi tentu tak selamanya daftar Weber jadi patokan kita. Tergantung kepentingan kita. Jika kita disini konteksnya sebagai muslim negarawan adalah  ingin menetap di Eropa tentu kita bisa memilih bahasa perancis atau spanyol. Kita sebagai muslim, tentu kita juga harus memprioritaskan bahasa arab. Jika nantinya kita ingin berkecimpung dalam bidang ekspor, impor dan perdagangan, sebaiknya kita mempelajari bahasa cina. Namun diatas semua itu, setelah ditelaah kembali tentulah bahasa inggris sebagai prioritas terpenting saat ini karena luasnya pemakaian bahasa ini.
Berikut tabel data mengenai bahasa paling berpengaruh :
Jumlah penutur asli
Jumlah negara pemakai
Paling berpengaruh
1.   Cina mandarin (1.2 miliar)
2.   Inggris (480 Juta)
3.   Spanyol (320 juta)
4.   Rusia (285 juta)
5.   Perancis (265 juta)
6.   Hindu/Urdu (250 juta)
7.   Arab (221 juta)
8.   Bengali (185 juta)
9.   Portugis (188 juta)
10.Jepang (133 juta)
11.Jerman (109 juta)
12.Punjabi (90 juta)
13. Jawa (80 juta)
Inggris (115)
Perancis (35)
Arab (24)
Spanyol (20)
Rusia (16)
Jerman (9)
Cina Mandarin (5)
Portugis (5)
Hindu/Urdu (2)
Jawa (2)
Punjabi (2)
Jepang (1)
Bengali (1)
Inggris (37)
Perancis (23)
Spanyol (20)
Rusia (16)
Arab (14)
Cina Mandarin (13)
Jerman (12)
Jepang (10)
Portugis (10)
Hindu/Urdu (9)
Sumber : George Weber’s December 2007
            Seakan tidak ada habisnya bagi saya akan pentingnya penguasaan bahasa asing dalam peningkatan skill berbahasa seorang muslim negarawan. Bahkan menurut Kolumnis Pendidikan Casey Schwartz, menguasai bahasa asing sangat diperlukan, bukan hanya untuk kebutuhan komunikasi saja, lebih jauh, kemampuan bahasa rupanya bisa mempengaruhi perkembangan otak seseorang.
  "Mengusai bahasa asing menjadikan seseorang memiliki kemampuan multibahasa (bilingual). Selain bisa membantu seseorang sebagai nilai tambah dalam surat lamaran kuliah dan pekerjaan, perkembangan penelitian membuktikan, penggunaan bahasa tingkat tinggi dalam bahasa asing dapat membantu meningkatkan perkembangan otak," ujar Schawartz, seperti yang dikutip dari The Daily Beast, Senin(5/9/2011).
Sedangkan, Wilbur Schramm menyebutnya sebagai frame of reference (kerangka dasar ilmu pengetahuan) dan field of experience (lingkup pengalaman) sang komunikan. Jauh sebelumnya, yakni berabad yang lalu, Rasulullah saw menganjurkan kepada para sahabat tentang pentingnya kedua faktor itu dalam menjalin komunikasi yang efektif. Sebuah hadist yang diriwayatkan Al-Bukhari mengungkapkan Nabi Muhammad saw bersabda: 
“ajaklah mereka berbicara sesuai dengan apa yang mereka ketahui  (field of experience)”

Pada sebuah hadis lain yang diriwayatkan Ad-Dailami Nabi SAW bersabda:
Aku diperintahkan untuk berbicara dengan manusia sesuai dengan kadar kemampuan berfikir mereka (field of reference).
Pernyataan-pernyataan yang dipaparkan diatas dengan jelas telah membuka ruang berpikir kita mengenai pentingnya menguasai bahasa asing. Ketika seorang kader memiliki penguasaan bahasa asing yang memadai maka hal itu akan meningkatkan skill kader tersebut. bukankah  ketika kita ingin menakluknya suatu kaum maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menguasai bahasanya. Ketika sosok muslim negarawan di ekitarnya dan yang terpenting adalah untuk dakwah. Sebuah pesan penting untuk kita, kader dakwah dari seorang ustadz yang juga anggota legislatif DPRD Kaltim dari PKS, ustadz Nurhuda Trisula, beliau berkata :
ada beberapa prioritas yang harus dikerjakan oleh setiap ikhwah, salah satu diantaranya seorang ikhwah harus mempelajari bahasa arab dan inggris atau bahasa internasional lain. Karena, zaman telah berubah, da’wah telah menyebar ke seluruh dunia, dan hubungan dan jarak menjadi kabur. Ikhwah bisa dengan leluasa pergi atau berkunjung ke negara lain. Interaksi antar bangsa menjadi sesuatu yang jamak. Dan bahasa adalah pokok awal komunikasi.”


















3.            KESIMPULAN
Dalam hal ini, salah satu ilmu yang mana umat islam harus bisa menguasai adalah ilmu bahasa. Pada bagian isi telah dipaparkan bagaimana bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi karena bahasa adalah bagian sistem komunikasi dalam tersampaikannya pesan-pesan yang ingin disampaikan. Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Jadi, dari sini bisa kita simpulkan bahwa bahasa itu memiliki peranan penting demi tercapainya komunikasi yang baik.
Apalagi, sebagai sosok kader dakwah sudah menjadi hal terpenting untuk bisa berbahasa asing. Hal ini semata-mata bukan untuk menjauhkan kita pada bahasa ibu, bahasa asli kita yaitu bahasa indonesia, bukan juga untuk prestise semata tapi lebih dari itu yaitu untuk meningkatkan skill kita sehingga bisa bermanfaat untuk orang lain dan juga untuk dakwah kita.


a.      SARAN
Perlunya seorang muslim negarawan untuk menguasai bahasa asing minimal satu saja. Ketika memang mempelajari bahasa asing itu sulit akan tetapi lihat lah hal ini lebih jauh lagi bahwa kehidupan sekarang itu sudah memasuki era globalisasi dimana penguasaan bahasa asing itu menjadi sebuah point penting dalam ranah hidup yang kita jalani. Karena bahasa adalah awal dari segalanya, kita bisa jatuh karena bahasa dan bisa juga besar karena bahasa.





DAFTAR PUSTAKA

1.      Yunsirno, Keajaiban Belajar, Penerbit pustaka jenius publishing, Pontianak : 2010
2.      Hasan al-banna, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin 1, Era intermedia, Surakarta : 2010.
5.      http://Nabi%20Muhammad%20SAW%20dan%20Komunikasi%20Tatap%20Muka%20-%20Harian%20Analisa%20-%20Mobile%20Version.htm
6.      Http:// penakluk-ribuan-hati.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar